Globalisiasi
dalam bentuk perdagangan internasional, investasi dan privatisasi, mendorong
laju ekspansi perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Perkebunan kelapa sawit
menghasilkan komoditas makanan yang penting bagi pasar nasional dan
internasional dan membuka lapangan pekerjaan serta keuntungan bagi perdagangan
berbagai perusahaan dan bank. Namun, pembangunan perkebunan kelapa sawit juga
menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia, ketidaksetaraan sosial, deforestasi,
degradasi lingkungan hidup, konflik sosial, dan lain sebagainya.
Sawit Watch
adalah sebuah organisasi non pemerintah di Indonesia berbasis keanggotaan
individu yang prihatin terhadap dampak-dampak negatif sistem perkebunan besar
kelapa sawit. Sejak 1998, Sawit Watch telah terhubung lebih dari 50 mitra lokal
yang menangani langsung lebih dari 40.000 kepala keluarga terkena dampak
perkebunan kelapa sawit diseluruh Indonesia. Sampai dengan tahun 2011 anggota
Sawit Watch berjumlah 135 orang. Anggota-anggota tersebut tersebar utamanya di
Indonesia terdiri pekebun, buruh kebun, masyarakat adat, aktivis ornop, wakil
rakyat , guru, dan pengajar di perguruan tinggi.
Sawit Watch
dibentuk dengan tujuan untuk mewujudkan perubahan sosial bagi petani, buruh,
dan masyarakat adat/lokal menuju keadilan ekologis.Berbagai Kegiatan yang
dilakukan oleh Sawit Watch antara lain:
- Melakukan kajian
terhadap kebijakan dan hukum yang berkaitan pengelolaan perkebunan besar kelapa
sawit dan dampaknya terhadap petani, buruh dan masyarakat adat
- Memantau
praktek-praktek pembangunan perkebunan kelapa sawit serta aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan perkebunan dan lembaga keuangan pemberi kredit.
- Membangun
ekonomi alternatif atas model perkebunan kelapa sawit skala besar.
- Memfasilitasi
terbangunnya resolusi konflik akibat pembangunan dan pengelolaan perkebunan
kelapa sawit skala besar
- Mendorong
terjadinya perubahan kebijakan yang berpihak kepada petani, buruh dan
masyarakat adat.
- Melakukan
pendidikan publik untuk mendorong model-model pembangunan yang berbasiskan
lingkungan hidup.
- Melakukan
promosi, pendidikan publik, dan kampanye untuk pencapaian keadilan ekologis
- Memfasilitasi
masyarakat untuk melakukan dialog dengan pemerintah, parlemen dan dunia usaha
dalam rangka penyelesaian konflik dan perubahan kebijakan perkebunan kelapa
sawit di Indonesia.
- Melakukan
penguatan kapasitas anggota dan pengembangan organisasi.
Sebagaimana
tercantum dalam AD/ART Perkumpulan Sawit Watch Pada BAB III Pasal 7 dan
Pasal 8
Visi
Visi Perkumpulan SAWIT WATCH adalah terwujudnya kedaulatan rakyat dalam
pengelolaan sumberdaya alam melalui perlindungan, pelestarian dan
pemanfaatan serta penguasaan sumberdaya alam secara adil dan lestari.
Misi
Misi perkumpulan SAWIT WATCH adalah untuk:
- Mendorong
meningkatnya posisi tawar petani dalam pembangunan perkebunan kelapa sawit di
Indonesia.
- Mendorong
penyelesaian konflik-konflik perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
- Mendorong
terwujudnya pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik.
Analisis SWOT:
# Strength:
- Dengan keanggotaan
yang bersifat individu maka siapapun dimanapun dapat ikut berpartisipasi dalam
Sawit Watch.
- Anggota yang
berjumlah 135 orang berasal dari masyarakat dengan berbagai latar belakang
sehingga setiap anggota memiliki kelebihan masing-masing di setiap bidang. Hal ini
akan mempermudah aktifitas dari Sawit Watch sendiri dengan berbagai keahlian
yang dimiliki anggotanya.
- Dengan anggota
yang tersebar di seluruh Indonesia membuat Sawit Watch memiliki jejaring yang
sangat luas.
- Setelah bekerja
sama dengan lebih dari 50 mitra lokal mebuat Sawit Watch menjadi organisasi
yang memiliki kerja sama luas dan hampir menyeluruh di Indonesia.
- Salah satu
programnya adalah mendorong perubahan kebijakan untuk lebih berpihak kepada
petani, buruh dan masyarakat adat. Hal ini menambah dukungan dari masyarakat
petani, buruh dan masyarakat adat yang akan memperkuat basis pendukung dari
Sawit Watch sendiri.
# Weakness:
- Hanya bergerak
pada tingkatan grassroot sehingga terkadang perjuangan organisasi yang
diimplementasikan melalui aktifitas serta program kurang didengar oleh
pemerintah daerah maupun pusat.
- Sawit Watch
merupakan organisasi non pemerintah sehingga dana sangat bergantung dari
sumbangan langsung baik dari anggota maupun simpatisan organisasi.
- Pemerintah lebih
sering berpihak terhadap investor asing sawit daripada masyarakat asli.
- Pemantauan terhadap
perusahaan sawit kurang efektif karena kurangnya akses ke perusahaan-perusahaan
sawit.
- Pendidikan publik
yang dilakukan oleh organisasi terkadang kurang maksimal dikarenakan audience
dan juga pihak yang diperjuangkan merupakan masyarakat kelas menengah ke bawah
sehingga kemampuan baca tulisnya serta wawasannya pun masih kurang.
# Opportunities:
- Semakin populernya
organisasi yang memperjuangkan pembangunan berkelanjutan membuka kesempatan
bagi Sawit Watch untuk mencari koneksi dan bekerja sama dengan organisasi
serupa di luar negeri.
- Dengan semakin
luasnya koneksi maka pendanaan akan semakin lancar karena semakin banyak media
promosi organisasi ke dunia internasional.
- Dengan berkembangnya
teknologi komunikasi membuat semakin luasnya media sebagai sarana aktifitas
dari Sawit Watch.
# Threats:
- Menggiurkannya
hasil dari masuknya investasi sawit sehingga pemerintah daerah terkadang lebih
memilih mendahulukan investasi asing daripada petani lokal.
- Sering kali permasalahan yang muncul di lapangan lebih kompleks dari yang terlihat di
permukaan.
Sumber :
http://sawitwatch.or.id/